Untukmengetahui perbedaan tersebut, peneliti menggunakan tiga dimensi Fairclough, yakni analisis tekstual, prakti wacana, dan praktik sosiokultural. Pada analisis tekstual, Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) Halliday digunakan untuk mendukung ketajaman dalam menganalisis teks. Hasil dari penelian ini ditemukan bahwa kedua media massa tidak
Membicarakan analisis wacana AW dan analisis wacana kritis AWK maka kita harus memahami dulu apa itu wacana. Wacana dalam bahasa Inggris discourse merupakan rangkaian teks baik lisan maupun tulis sebagai wujud tindak komunikasi yang mangandung gagasan dari addressor kepada addressee berdasarkan konteks tertentu Foucault, 197248-49. Terkait dengan kajian atau analisis wacana lebih menekankan pada pembahasan unsur internal linguistik, sedangkan AWK mengkaji penggunaan bahasa terkait dengan bidang ilmu lain diluar linguistik. 1. Analisis wacana Analisis wacana merupakan analisis unit linguistik terhadap penggunaan bahasa lisan maupun tulis yang melibatkan penyampai pesan dengan penerima pesan dalam tindak komunikasi Slembrouck, 20031. Analisis wacana AW bertujuan untuk mengetahui adanya pola – pola atau tatanan yang di ekspresikan oleh suatu teks. Interpretasi sutu unit kebahasaan dapat diketahui secara jelas termasuk pesan yang ingin disampaikan, mengapa harus disampaikan, dan bagaimana pesan disampaikan. Analisis wacana mengkaji unit kebahasaan dalam cakupan ilmu linguistik baik mikro seperti sintaksis, pragmatik, morfologi, dan fonologi dan linguistik makro seperti sosiolinguisitk, pragmatik, psikolinguistik. 2. Analisis wacana Kritis Analisis wacana kritis AWK didefinikan sebagai upaya untuk menjelaskan suatu teks pada fenemona sosial untuk mengetahui kepentingan yang termuat didalamnya. Wacana sebagai bentuk praktis sosial dapat dianalisis dengan AWK untuk mengetahui hubungan antara wacana dan perkembangan sosial budaya dalam domain sosial yang berbeda dalam dimensi linguistik Eriyanto, 20067. Menurut Van Djik 2001 AWK yang menitikberatkan kekuatan dan ketidak setaraan yang dibuat pada fenomena sosial. Oleh sebab itu, AWK digunakan untuk menganalisis wacana terhadap ilmu lain yang terdapat pada ranah politik, ras, gender, hegemoni, budaya, kelas sosial. Ranah kajian tersebut berpusat pada prinsip analisis wacana kritis yakni tindakan, konteks, historis, kekuasaan, dan ideologi. 3. Perbedaan analisis wacana dan analisis wacana kritis Analisis wacana lebih mengkaji pada fenomena linguistik baik mikro maupun makro, sedangkan AWK menganalisis fenomena wacana yang berhubungan dengan sosial masyarkat yakni menggali alasan mengapa sebuah wacana memiliki struktur tertentu yamg berhubungan sosial antara pihak-pihak yang tercakup dalam wacana tersebut. Untuk memedakanya dapat dilihat pada dua contoh judul jurnal dibawah ini. Representatisi gender dalam ungkapan berbahasa indonesia dan bahasa Inggris Nasionalisme dalam Novel Pada Journal yang pertama dianalisis dengan AWK yakni melihat ungkapan – ungkapan sebagai suatu unit linguistik yang terkait dengan fenomena praktik sosial wacana yakni representatif gender. Hal ini tentu terkait dengan budaya setempat bagaimana suatu ungkapan tidak lepas terhadap gender. Ungkapan terntentu akan berbeda jika diucapakan oleh laki – laki atau perempuan. Sejalan dengan contoh diatas pada tagline “penak jaman ku tho” dengan gambar mantan presiden Soeharto juga dapat dikaji degan AWK, karena syarat akan prinsip analisis hisotris yakni bagaimana perbadingan kesejahteraan pada pemerintahan Soeharto dengan sekarang . Hal ini tentu dapat dirasakan oleh mereka yang merasakan kehidupan sejak orde baru dan pasca reformasi. Baca Fenomena Wacana dalam Praktek Sosial, Ideologi, Kekuasaan, Budaya Disisi lain, AWK dapat melihat bahwa tagline Soeharto tersebut merupakan media yang berusaha mengangkat stigma Soeharto. Hal ini merupakan suatu peran media dalam memberikan wacana kepada masyarkat sehingga melakukan perbandingan dengan kekuatan politik politic power yakni zaman dahulu lebih enak dari zaman sekarang yang disebar oleh kekuatan media media power. Kekutan media tersebut akan menjadikan suatu wacana lebih dominan dari wacana lain tidak dominan termarginalkan. Bisa saja media secara sengaja menyampaikan wacana dominan yakni lebih sejahtera zaman Soeharto, sebaliknya zaman sekarang lebih susah adalah gambaran wacana yang tidak dominan. Selain itu, melalui wacana suatu kelompok dapat digambarkan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Bisa saja disembunyikan bahkan menjadi wacana yang termarginalkan. Sebagai seorang pembaca harus lebih kritis lagi yakni tidak bisa langsung menerima wacana yang ada karena pembaca memiliki kemungkinan wacana lain yang tidak sependapat dengan wacana penyampai pesan. Hal tentu akan mengakibatkan wacana menjadi hilang, karena perlu disadari bahwa setiap media memiliki kepentingan. Pada contoh jurnal yang kedua yakni “nasionalisme dalam novel” dapat dikaji dengan analisis wacana yakni mengkaji fenomena linguistik yang terdapat pada novel serta konteks situasi yang memperlihatkan lingkungan dari penggunaan bahasa yang memaut wacana. Sehingga dapat ketahui fungsi dan konteks wacana nasiolisme bagaimana wacana nasionlisme di relalisasikan dalam unit bahasa. Lebih lanjut lagi pemikiran nasionalisme tersebut tentu berusaha disampaikan oleh penulis novel kepada pembaca. Referensi Eriyanto. 2006. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta LkiS. Slembrouck, Steff. 2009. What is Meant by Discourse Analysis. Belgium Ghent University. Van Dijk, T. 2001. Methods of critical discourse analysis. UK SAGE Publications. Beli Buku Sekarang »
Analisiswacana lebih mengkaji pada fenomena linguistik baik mikro maupun makro, sedangkan AWK menganalisis fenomena wacana
Analisis wacana kritis atau critical discourse analysis mewakili beragam teori, metodologi, dan definisi yang meliputi konsep-konsep teori wacana dan teori kritis yang menyarankan suatu metode untuk mengungkap hubungan di antara berbagai perspektif. Analisis wacana kritis atau critical discourse analiysis CDA adalah studi tentang teks, ujaran atau bicara, dan gambar-gambar visual untuk menemukan atau mengungkapkan berbagai makna yang dibagikan serta berkontribusi atau mewakili struktur-struktur sosial dan ideologi. Adapun yang menjadi landasan analisis wacana kritis adalah teori wacana yang digagas oleh Michel Foucault yang menyatakan bahwa Analisis wacana kritis atau critical discourse analysis CDA berbeda dengan analisis wacana dalam hal tujuan politis dan sosial. Akar analisis wacana kritis terletak dalam Retorika, teks linguistik, antropologi, filsafat, psikologi sosial, ilmu kognitif, studi literasi, dan sosiolinguistik serta linguistik terapan dan juga Psikologi Komunikasi – Filsafat Komunikasi – Ontologi, Epistemologi, dan AksiologiDalam tahun 1990an, analisis wacana kritis menggabungkan analisis yang lebih baik yaitu analisis berbahasa secara lisan dengan minat pada kekuatan dan ketidaksetraaan sosial. Terlepas dari aksen yang berbeda satu sama lain, para analis wacana kritis menyatukan usaha mereka untuk mengungkapkan cara kerja bahasa dalam suatu kekuatan hubungan sosial dan menormalisasi efek wacana yang memperlihatkan sebuah preferensi data yang kuat terkait dengan berbagai isu sosial seperti ketidaksetaraan gender dan rasisme. Contoh konkritnya adalah bagaimana pria dan wanita direpresentasikan dalam media dan bagaimana berbagai golongan etnik tampil dalam dokumen kebijakan. Para ahli analisis wacana kritis terinspirasi oleh beberapa pendahulu seperti Aliran Frankfrut dan Jurgen Habermas, Antonio Gramsci, Michel Faucoult, Mikhail Bakhtin, Michael Halliday, Robert Hodge dan Gunther Kress. Baca juga Komunikasi Gender – Teori Feminisme Menurut Para AhliPengertianBeberapa pengertian analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah sebagai berikut Menurut Teun A. van Dijk 1998 yang dimaksud dengan analisis wacana kritis adalah suatu pendekatan studi tentang teks dan ujaran, yang muncul dari linguistik kritis, semiotika kritis dan secara umum dari sosio-politik dan merupakan cara yang berbeda untuk menginvestigasi bahasa, wacana, dan komunikasi Baca juga Semiotika KomunikasiMenurut Norman Fairclough 1993 yang dimaksud dengan analisis wacana kritis adalah analisis wacana yang bertujuan untuk a mengeksplorasi secara sistematis hubungan antara kausalitas dan determinasi di antara praktek-praktek diskursif, kejadian-kejadian dan teks; b struktur sosial yang lebih luas dan struktur budaya, relasi, dan proses; c untuk menginvestigasi bagaimana praktek-praktek, kejadian, dan teks berkembang diluar dan secara ideologis dibentuk oleh relasi kekuatan dan bertahan dari kekuasaan; dan d untuk mengeksplorasi bagaimana opasitas hubungan antara wacana dan masyarakat sendiri adalah sebuah faktor mengamankan kekuasaan dan juga Teori Semiotika Roland BarthesLandasan Analisis Wacana KritisAnalisis wacana kritits dipengaruhi oleh teori wacana yang digagas oleh Michel Foucault, yang menyatakan bahwa Terdiri dari apa sajakah pengetahuan mengembangkan pengetahuan yang hal tersebut fungsi yang dimiliki oleh subyek konstitusi dan membentuk dampak pengetahuan tersebut berperan dalam perkembangan masyarakat secara juga Analisis FramingModel Analisis Framing Robert N. EntmanAnalisis wacana kritis terdIri dari 4 dua konsep utama yaitu wacana, kritis, ideologi dan WacanaWacana dibedakan dari teks khususnya gambar-gambar, tulisan-tulisan, dan utterances. Wacana adalah sebuah bentuk keseluruhan dari pengetahuan dan sebuah arena yang tidak membatasi ekspresi yang pasti. Menurut Michel Faoucault, penggunaan bahasa dan kata-kata ditentukan melalui discursive formations yaitu berbagai macam konvensi dan aturan yang bersifat memaksa pengetahuan dan makna kita terhadap berbagai macam hal. Wacana adalah sebuah wilayah dimana hubungan sosial, praktek-praktek sosial, dan perilaku-perilaku sosial dibentuk dan dikelola. Baca juga Komunikasi SosialB. KritisKritis adalah aspek dari analisis wacana kritis yang merupakan ciri adanya kekhawatiran tentang menisfestasi kekuasaan dan kerja ideologi. Kekawatiran ini dapat kita telusuri melalui hasil kerja kaum Marxis dan pengaruh dari peneliti aliran Frankfrut yang berpendapat bahwa ideologi-ideologi yang pasti dikirimkan melalui teks dan bentuk-bentuk budaya. Baca juga Komunikasi Bisnis Lintas BudayaC. Ideologi dan kekuatanIdeologi adalah konsep penting dalam analisis wacana kritis karena melalui ideologilah kekuatan dan ketidaksetaraan dikelola. Produksi tekstual dan penerimaan merupakan proses-proses sosial. Makna teks selalu di-encode di dalam kekuatan, meskipun makna-makna dan efek bahasa juga menghasilkan negosiasi antara produser, konsumen, dan konteks sosial/budaya yang lebih luas. Teks dapat terbuka bagi kontestasi beberapa macam individu dan kelompok produser dan penerima pesan untuk mempertahankan makna dan efek. Peran dari ideologi adalah menaturalisasi struktur-struktur dominan sehingga proses pembentukan makna dan pembentukan sosial menjadi kabur. Baca juga Sosiologi KomunikasiAsumsiAnalisis wacana kritis tidak menyediakan satu macam atau satu teori khusus atau metodologi penelitian. Lebih dari itu, beberapa teori dan metode penelitian telah dipengaruhi oleh perkembangan analisis wacana kritis. Teori-teori epistemologis, teori-teori sosial, teori-teori psikologi sosial teori wacana, dan teori-teori linguistik, dapat ditemukan dalam analisis wacana juga Teori KomunikasiTeori Komunikasi Menurut Para Ahli Pada hakikatnya, analisis wacana kritis membawa beragam teori untuk fokus pada aspek-aspek mikro wacana atau aspek-aspek makro struktur aspek mikro wacana, analisis wacana kritis mengasumsikan bahwa kekuatan manifestasi di dalam penggunaan berbagai pola kata-kata dan gambar-gambar. Setiap individu berpartisipasi dalam proses pembentukannya melalui penggunaan bahasa. Aspek mikro wacana meliputi kata-kata, kalimat-kalimat, dan aspek makro struktur sosial, analisis wacana kritis mengasumsikan bahwa identitas kita dibentuk di dalam dan melalui cara-cara kita memproduksi dan mengkonsumsi wacana-wacana. Bahasa membentuk dunia sosial dan budaya Janet M. Cramer 2009, dengan demikian, melalui kedua konteks di atas, analisis wacana kritis mengasumsikan bahwa berbagai struktur sosial, budaya, identitas, dan kekuasaan bersifat tidak tetap, dalam artian perubahan dalam penggunaan bahasa dapat merubah apa yang telah dibentuk. Perubahan sosial inilah yang merupakan tujuan dari analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis menitikberatkan pada studi dan analisis tentang bagaimana kekuatan hubungan, ketidaksetaraan, dan dominansi diciptakan dan diabadikan melalui wacana dalam berbagai konteks politis, sosial, dan juga Paradigma Penelitian KomunikasiPengertian Studi Kasus Menurut Para AhliAdalah penting untuk memahami konteks dalam rangka untuk menganalisa intertekstualitas yaitu sebuah konsep yang digunakan oleh Norman Fairclough untuk menganalisa struktur dan organisasi teks dalam hubungannya dengan teks yang lain beserta konteksnya. Intertekstualitas merujuk pada cara teks yang berimplikasi pada teks yang lain. Dibutuhkan sebuah analisis intertekstualitas bahwa hubungan antara teks dan struktur sosial ditemukan. Analisis ini menjadi penuh arti khususnya ketika beragam konteks dalam tataran wacana praktis dan teks juga Prinsip-prinsip KomunikasiPendekatan dalam Analisis Wacana KritisAnalisis wacana kritis adalah sebuah pendekatan khusus dalam analisis wacana yang menitikberatkan pada kondisi-kondisi diskursif, komponen-komponen serta konsekuensi penyalahgunaan kekuatan yang dilakukan oleh kelompok dominan atau elit dan institusi. Para praktisi analisis wacana kritis menggunakan metode atau alat yang berbeda untuk mengungkap mekanisme dimana wacana berfungsi. Diantara para peneliti yang turut serta mengembangkan analisis wacana kritis adalah Teun A. van Dijk, Ruth Wodak dan Norman adalah beberapa pendekatan dalam analisis wacana kritis yang diungkapkan oleh beberapa ahli, yaitu a. Pendekatan Norman FaircloughDalam pendekatan analisis wacana kritis Fairclough, terdapat 3 tiga tingkatan analisis yaitu teks, proses produksi dan menerima teks, dan konteks sosial yang lebih besar dimana teks diciptakan dan produksi membuat, menulis, berbicara dan menerima membaca, mendengar, menafsirkan teks yang disebut dengan praktek-praktek diskursifKonteks sosial yang lebih besar dimana teks diciptakan dan dikonsumsiTeks melakukan aspek ideasional dan interpersonal yang diidentifikasi oleh Halliday yaitu mereka menyampaikan representasi tertentu dari dunia dan membangun hubungan antar peserta. Selain itu, mereka menyediakan blok bangunan untuk konstruksi identitas, baik dalam cara orang mengidentifikasi diri mereka sendiri dan bagaimana mereka diidentifikasi oleh orang lain. Praktik diskursif mengacu pada peraturan dan konvensi yang dengannya teks diproduksi dan Pendekatan Ruth WodakPendekatan analisis wacana kritis yang digagas oleh Ruth Wodak disebut juga dengan wacana sosiolinguistik yang didasarkan pada tradisi sosiolinguistik Bernsteinian, aliran Frankfrut khususnya Jurgen Habermas. Menurutnya, wacana sosiolinguistik adalah sosiolinguistik yang tidak hanya secara eksplisit didedikasikan untuk mempelajari teks dalam konteks, namun juga berbagai factor lainnya yang memiliki kepentingan yang sosiolinguistik adalah sebuah pendekatan yang memiliki kapabilitas dalam mengidentifikasi dan menggambarkan mekanisme-mekanisme yang berkontribusi pada wacana yang melekat dalam konteks khusus seperti struktur dan fungsi media atau institusi seperti rumah sakit dan lain-lain yang tidak dapat menghindari dampak Pendekatan Teun A. van DijkTeun A. van Dijk adalah satu diantara para praktisi analisis wacana kritis yang paling sering menjadi rujukan berbagai penelitan dalam wacana media. Pada intinya, ia memandang analisis wacana sebagai analisis ideology karena menurutnya, ideologi secara khusus namun tidak ekslusif diekspresikan dan diproduksi dalam wacana dan komunikasi tersmasuk pesan-pesan nonverbal dalam semiotika seperti gambar, fotografi, dan dalam menganalisis berbagai ideology memiliki 3 tiga bagian yaitu analisis sosial menyelidiki keseluruhan struktur-struktur sosial atau disebut juga dengan konteks, analisis kognitif, dan analisis wacana utamanya berdasarkan teks sintak, leksikon, semantik local, tema, struktur-struktur skematik.PrinsipTerlepas dari berbagai pendekatan interdisipliner, analisis wacana kritis disatukan dengan beberapa prinsip-prinsip dasar sebagaimana yang telah diidentifikasi oleh Ruth Wodak dan Norman Fairclough, yaitu Orientasi terhadap masalah-masalah sosial seperti rasisme, seksisme, dan perubahan dalam teori dan “dari dalam” yang berarti bahwa analisis dimulai dengan artifak tekstualnya yang pertama daripada membuat data sesuai dengan hubungan intertekstual dan akuntansi konteks metode analisis yang tepat yang digunakan dalam penelitian tertentu karena pendekatan ekletik.Penerapan hasil analisis-analisis sering menuju tujuan mengubah praktik diskursif dan sosial yang juga Karakteristik Media MassaPerkembangan Pers di IndonesiaKritera Analisis Wacana KritisMenurut Teun A. van Dijk, sebagai sebuah kasus dalam berbagai bidang kajian, pendekatan, dan subdisiplin dalam bahasa dan kajian wacana, sangatlah tidak mudah untuk tidak membatasi secara terukur prinsip-prinsip khusus, praktis, tujuan, teori, dan metode analisis wacana kritis. Bekerja sdengan analisis wacana kritis umumnya dicirikan dengan berbagai kriteria berikut Analisis wacana kritis berorientasi pada masalah atau isu, bukan pada paradigma. Beberapa pendekatan teoritis dan metodologis sesuai selama dapat secara efektif mempelajari masalah-masalah sosial yang relevan seperti seksisme, rasisme, kolonialisme, dan bentuk ketidaksetaraan sosial wacana kritis tidak bercirikan sebuah aliran, kajian, atau subdisiplin analisis wacana, namun secara eksplisist merupakan sebuah pendekatan kritis, posisi, atau dasar yang mempelajari teks dan ujaran atau rangka untuk mempelajari masalah-masalah sosial atau isu-isu secara cukup, analisis wacana kritis bekerja secara inter- atau multidisiplin, dan khususnya menitikberatkan pada hubungan antara wacana dan masyarakat termasuk kognisi sosial, politik, dan budaya.Secara historis dan sistematis, analisis wacana kritis adalah bagian dari spektrum studi budaya yang luas dalam ilmu humanis dan ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi, penelitian komunikasi massa, literasi hukum, dan ilmu politik. Baca juga Komunikasi PolitikStudi analisis wacana kritis memberikan perhatian kepada semua tingkatan dan dimensi wacana seperti tata bahasa fonologi, sintaks, semantik, gaya, retoris, skema organisasi, tindakan ujaran, strategi pragmatis, dan interaksi di antara yang studi dalam analisis wacana kritis yang tidak terbatas pada pendekatan wacana verbal namun juga memberikan perhatian pada dimensi-dimensi semiotika lainnya gambar, film, suara, musik, gesture, dan lain-lain dari berbagai kejadian komunikatif. Baca juga Komunikasi NonverbalKetika mempelajari peran wacana dalam masyarakat, analisis wacana kritis menitikberatkan secara khusus pada hubungan kekuatan, dominasi, dan ketidaksetaraan dan cara bagaimana ketiganya direproduksi atau ditolak oleh anggota kelompok sosial melalui teks dan wacana kritis banyak yang terkait secara diskursif melegitimasi berbagai struktur dan strategi dominasi dan penolakan dalam hubungan sosial seperti kelas, gender, etnik, ras, orientasi seksual, bahasa, religi, usia, atau wacana kritis banyak yang terkait dengan ideologi yang memainkan peran reproduksi atau penolakan melawan dominasi atau antara tujuan-tujuan yang bersifat deskriptif, eksplanotori, dan praktis, analisis wacana kritis mencoba untuk mengungkapkan apa yang secara implisit tersembunyi atau dengan kata lain tidak terlihat secara segera dalam hubungan diskursif . Karena itu, secara khusus analisis wacana kritis menekankan pada strategi manipulasi, legitimasi, konsen manufaktur, dan cara-cara diskursif lainnya untuk mempengaruhi pikiran dan secara tidak langsung terhadap tindakan orang dalam minatnya pada kekuatan untuk menemukan diskursif berarti kontrol mental dan pengaruh sosial berimplikasi pada sebuah pendirian kritis dan oposisi untuk melawan kekuatan dan kaum elit khususnya mereka yang menyalahgunakan lain pihak, kajian dalam analisis wacana kritis mencoba untuk memformulasi seluruh sudut pandang atau perspektif solidaritas dengan kelompok juga Strategi Komunikasi PolitikManfaat Mempelajari Analisis Wacana KritisMempelajari analisis wacana kritis tentunya memberikan manfaat kepada kita, diantaranya adalah kita dapat mengetahui serta memahami pengertian analisis wacana kritis, perbedaan antara analisis wacana kritis dan analisis wacana, landasan analisis wacana kritis, konsep, asumsi, pendekatan-pendekatan dalam analisis wacana kritis, dan prinsip-prinsip dalam analisis wacana kritis. Baca juga Jenis Metode Penelitian KualitatifDemikianlah uraian singkat tentang analisis wacana kritis beserta seluk-beluknya. Semoga dapat menambah wawasan kita tentang analisis wacana kritis yang merupakan salah satu metode penelitian komunikasi.
Salahsatu media komunikasi yang dapat menyampaikannya adalah komik. Komik dapat menjadi media komunikasi yang menarik untuk menyampaikan pandangan kritis. Penelitian ini menganalisis salah satu komik karya Aji Praseyo yang berjudul “Setan Menggugat” dengan menggunakan analisis wacana kritis Teun A. van Dijk.
Analisis wacana ktitis adalah jenis penelitian analisis wacana yang dikhususkan untuk mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuasaan sosial, dominasi dan ketidaksetaraan diberlakukan, direproduksi dan ditentang oleh teks dan lisan dalam konteks sosial dan politik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ANALISIS WACANA KRITIS DALAM PRAKTIK INTERPRETASI,PENJELASAN, DAN POSISI ANALIS PADA BERITA ONLINE KOMPAS DAN REPUBLIKARd. Bily ParancikaPPs Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas Negeri Yogyakartaradenbilyparancika PENDAHULUANAnalisis wacana ktitis adalah jenis penelitian analisis wacana yangdikhususkan untuk mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuasaan sosial,dominasi dan ketidaksetaraan diberlakukan, direproduksi dan ditentang oleh teksdan lisan dalam konteks sosial dan politik. Analisis wacana kritis dibagi ke dalamtiga langkah yang diungkapkan oleh Fairclough 1989109 dalam bukunya yangberjudul Language and Power, ketiga langkah tersebut di antaranya yaitu deskripsiteks, interpretasi hubungan antara teks dan interaksi, dan eksplanasi dari hubunganantara interaksi dan konteks tahap deskripsi, Faiclough 1989 mengklaim pada analisis wacanakritis bahwa ciri-ciri formal teks mempunyai pengalaman, hubungan,ekspresif/hubungan nilai, atau kombinasi dari keseluruhan tersebut. Sedangkan, bagiVan Dijk deskripsi analisis dan pembentukan teori berperan terutama sejauhmemungkinkan pemahaman antara kritik yang lebih baik atas ketidaksetaraan yangmendefinisikan perbedaan di antara orang-orang Van Dijk, 199722-23. Dalamtahap deskripsi, analisis umumnya dianggap sebagai masalah mengidentifikasi danmelabeli fitur formal teks dalam hal kategori kerangka deskriptif. Objek deskripsiyaitu teks, sering dilihat pada tataran permukaan saja. Dengan demikian, analisiswacana tahap deskripsi ini memiliki kelemahan yang dikemukakan oleh Fairclough1995 yaitu terbatas pada penjelasan dalam konteks lokal dan prinsip interpretasiyang hanya menggunakan lokalitas tidak lagi memadai bagi penjelasan wacana tahap interpretasi, Faiclough menggunakan istilah interpretasiinterpretation yang bergantung pada latar belakang asumsi backgroundassumption. Interpretasi teks oleh partisipan wacana menitikberatkan terhadapkemiripan yang esensial antara apa yang dianalisis dan apa yang partisipan interpretasi berkaitan dengan proses yang dilakukan partisipan terhadapproduksi teks sebaik teks tersebut diinterpretasi. Sedangkan interpretasi dihasilkanmelalui kombinasi dari apa yang terdapat di dalam teks itu sendiri dan apa yang adadi dalam pikiran penafsir interpreter dalam arti sumber daya anggota MembersResources/MR yang terakhir membawa pada interpretasi. Dalam hal ini adabeberapa proses yang harus dilalui untuk dapat menginterpretasi teks, di antaranya1 permukaan ujaran, makna ujaran, kohesi lokal serta struktur dan poin’. Keempatnyasaling ketergantungan sebab menunjukkan empat tingkatan interpretasi dalam demikian, dapat disimpulkan bahwa interpretasi memiliki properti pentinguntuk menjadi 'top-down' interpretasi tingkat yang lebih tinggi membentuk tingkatyang lebih rendah sebaik bottom-up’. Dalam interpretasi juga harus memerhatikankonteks situasional dan jenis wacana, konteks intertekstual dan praanggapan, tindaktutur, frame, scripts, and schemata, serta topic and tahap eksplanasi, tahap eksplanasi menjadi bagian dari transisi antaratahap interpretasi ke tahap penjelasan dengan mencatat bahwa, ketika aspek MRMembers Resources/sumber daya anggota digambarkan sebagai prosedurinterpretatif dalam produksi dan interpretasi teks, pada tahap itu lah merekadireproduksi. Reproduksi adalah untuk peserta yang umumnya tidak disengaja dantidak disadari efek sampingnya, sehingga untuk berbicara, produksi dan menghubungkan tahap interpretasi dan penjelasan, karena ketika yangpertama berkaitan dengan bagaimana MR ditarik dalam proses wacana, yangterakhir berkaitan dengan konstitusi sosial dan perubahan MR, termasuk tentu sajareproduksi mereka dalam praktik diskursus. Tujuan dari tahap penjelasanFairclough, 1989 163 adalah untuk menggambarkan sebuah wacana sebagaibagian dari proses sosial, sebagai praktik sosial, menunjukkan bagaimana iaditentukan oleh struktur sosial, dan apa wacana efek reproduksi dapat secarakumulatif dimiliki struktur-struktur itu, mempertahankannya atau dan efek sosial ini dimediasi oleh MR yaitu struktur sosial membentukMR, yang pada gilirannya membentuk wacana dan wacana mempertahankan ataumengubah MR. B. PEMBAHASANDalam kajian ini menggunakan tahapan analisis kritis tahap eksplanasidengan beberapa bagian yang terdapat di dalamnya antara lain interpretasi,eksplanasi dan posisi analis. Pada bagian interpretasi yang digunakan untukmenganalisis teks berita yang terdapat dalam koran online kompas dan republikameliputi konteks situasional dan jenis wacana, konteks intertekstual danpraanggapan, serta frames, scripts, and schemata. Selain itu juga mengambil padasalah satu dari keempat tingkatan interpretasi dalam teks, yakni makna ujaran. Bagian-bagian tersebut digunakan untuk menganalisis berita yang sedangmarak diperbincangkan di negeri Indonesia yang digemparkan dengan maraknyakasus teroris diberbagai penjuru di Indonesia. Pemerintah pun tidak tinggal diam,dengan mengaktifkan kembali berbagai pasukan keamanan yang telah satunya dengan adanya pengaktifan kembali Koopsusgab atau yang dikenaldengan Komando Operasi Khusus Gabungan. Koopsusgab ini dibawah naunganTNI yang sudah ada dalam Undang-undang sebagai salah satu tugas yang harusdilaksanakan oleh TNI. Hal tersebut menarik perhatian bagi masyarakat, hinggamembuat berita tersebut menjadi sumbangan hidup bagi para wartawan pencari2 berita. Berita tersebut juga tak luput dari kejaran media massa. Bukan hanya mediacetak, melainkan juga media sosial yang terhubung dengan jaringan internet. Diantaranya ialah kompas dan republika yang juga mendirikan koran online agar dapatmemudahkan para pembaca untuk tetap mendapatkan berita yang aktual mengenaiapa yang terjadi belakangan ini juga mengenai berita tersebut. Kedua media itu jugamuat berita tersebut dalam media online mereka yang menyajikannya secaraberbeda. Namun, tetap membahas mengenai hal yang sama yaitu “PengaktifanKoopsusgab”. Terlihat pula perbedaannya dalam penyajian judul yang ditampilkanoleh dan koran online memperlihatkan secara jelas dalamjudulnya, yakni “PKS Pemerintah Blunder jika Aktifkan Koopsusgab TNI TanpaPayung Hukum”. Dalam judul tersebut setiap orang sudah akan memahami maksuddari berita tersebut, yang memuat mengenai pengaktifan kembali Koopsusgab. Haltersebut terlihat jelas sebab, tak segan untuk menuliskan kata“aktifkan”. Oleh karena itu, dari kata tersebut saja sudah menjelaskan pada pembacaatau pada proses analisis yang dimiliki pembaca bahwa hal tersebut memilikikepentingan tersendiri, sehingga pemerintah mengambil keputusan yang dalam koran online tidak diperlihatkan mengapakoopsusgab membutuhkan payung hukum. Masih terlihat samar-samar dalamjudulnya “Politikus PKS Koopssusgab Blunder Jika tanpa Payung Hukum”tersebut, namun dapat menarik perhatian pembaca dengan tidak menggambarkansecara gamblang apa yang menjadi tujuan dimuatnya berita tersebut. Sehingga, halitu menjadi daya tarik bagi pembaca, untuk membacanya secara keseluruhan agarmampu menafsirkan apa yang dimuat dalam judul. Pengaktifan kembali Koopsusgab ini juga menuai pro dan kontra dariberbagai kalangan politikus dan masyarakat. Ada yang menyetujui, dan ada pulayang menganggap bahwa pengaktifan kembali Koopsusgab ini sebagai bentuktindakan yang gegabah, karena dianggap akan membuat para teroris tersebut senangmelihat pemerintah gelisah dan panik. Terlihat dalam kutipan berita kepanikan itu adalah wacana mengaktifkan kembali KoopsusgabTNI yang sebelumnya pernah ada. "Publik marah dan pemerintah terkesankayaknya grogi, sehingga seolah-olah mereka bilang 'nih gua kasihKoopsussgab'," kata dia Mardani Ketua DPP PKS.Pada kutipan tersebut seolah menampilkan kembali frame, scripts, andschemata para peserta wacana mengenai suatu pengalaman yang sebelumnyapernah terjadi. Terlihat jelas dari penggalan kutipan yang dicetak tebal pada kalimatpertama, membuktikan bahwa pengalaman dari keseluruhan kalimat tersebutpernah terbentuk sebelumnya. Hal tersebut mengembalikan ingatan kita padaSelasa, 9 Juni 2015, mengenai asal mula pembentukan Koopsusgab berbarengan3 dengan pertama kalinya saat Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI. Namun,beberapa waktu kemudian dari informasi yang diberikan oleh koran online tahun 2015 lalu mengatakan pada saat itu Koopsusgab TNI secara bergiliranper enam bulan dijabat oleh Danjen Kopassus, Dankorpaskhas, dan Dankormar,sesuai dengan aturan main yang diputuskan Mabes TNI. Namun, sesuai denganperkembangan konflik dan ancaman yang terus berkembang, salah satu anggotapasukan khusus TNI yang ditemui wartawan mengatakan akan lebihbaik jika komando ini memiliki komandan sendiri yang bukan diambil secarabergiliran. Artinya penanganan Koopsusgab yang tidak dipimpin oleh satupemimpin pada saat itu tetap akan menuai berbagai permasalahan baru, dengan carakerja yang berbeda dari setiap pemimpin yang akan membuat para anggotakebingungan apalagi dengan rentang kepemimpiman yang dapat dikatan sangatsebentar, tidak akan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih zaman terus berkembang dan permasalahan di luar lingkunganmereka lebih menyesuaikan dengan dunia nyata dan perubahan zaman. Pada saatitu, Koopsusgab mencoba berkiblat pada intelligence Amerika Serikat, bahwapembentukan satuan khusus seperti itu harus dilengkapi dengan sistem pengamananyang canggih dan ditopang dengan teknologi yang tinggi berbasis satelit agar dapatbergerak secara maksimal. Bisa saja, ketidaksiapan seperti itulah yang membuatKoopsusgab di Indonesia itu, interpretasi masyarakat akan ucapan Madani mengenai nih guakasih Koopsusgab’. Apabila dianalisis berdasarkan konteks intertekstual danpraanggapan, maka teks tersebut dapat dijadikan landasan oleh peserta untuk memberikan praanggapan dari pokok kalimat tersebut adalahtidak usah panik, kita memiliki pasukan khusus untuk penanganan bom diIndonesia, ada Koopsusgab yang dapat menyelesaikan kasus teroris, tidak usahkhawatir Koopsusgab sudah tercatat dalam undang-undang meski telah dibekukan,tenang saja Koopsusgab terbentuk dari pasukan-pasukan khusus yang telahmendapat pelatihan-pelatihan khusus, Koopsusgab tidak perlu lagi mencaripayung hukum, karena sudah menjadi bagian dari tugas TNI. Bagian yang pentingdalam praanggapan ini, karena sifat dari topik dan banyaknya orang yang membacaberita tersebut, menceritakan apa yang sudah diketahui orang mengenaiKoopsusgab yang sudah ada sejak tahun 2015 dan praanggapan tersebut juga berusaha diperlihatkan oleh koranonline yang berjudul Politikus PKS Koopssusgab Blunder Jikatanpa Payung Hukum, dalam kutipan berikut.“Inilah yang diinginkan oleh teroris," ujar Ketua DPP Partai KeadilanSejahtera PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat,Sabtu 19/5.4 Mardani mengatakan teroris akan senang jika pemerintah terkesan panik danterburu-buru. "Teroris akan berpikir, 'wah keren, pemerintah panik'," pengungkapan yang digunakan oleh terlihat jelas. Bahwa dalam koran online segalanya dengan secara gamblang secara tersurat, sedangkan dalamkoran online dijelaskan secara tersirat terlihat dalam penggalankutipan yang dicetak tebal pada kutipan pertama, memunculkan sebuah ironi yangdiungkapkan oleh Mardani secara halus mengenai tanggapannya akan pengaktifankembali Koopsusgab. Pada ungkapan tersebut juga menghasilkan praanggapanyang dimunculkan di sana adalah teroris senang dengan tindakan pemerintah yangsecara spontan dan tidak dengan perencanaan, sehingga akan membuat terorisdengan lebih mudah lagi membelah diri menjadi berbagai kelompok yang tidakdapat ditebak, teroris menginginkan masyarakat Indonesia terpecah belah denganberbagai isu yang dapat mengadu domba salah satu targetnya ialah agama. Parateroris tahu bahwa Indonesia lemah dalam urusan agama, mereka akan tundukdengan agama mereka masing-masing, sehingga mereka mengandalkan agamasebagai tamengnya, sebagai ajarannya yang dan kontra pengaktifan kembali Koopsusgab TNI ini direspon oleh StafPresiden Moeldoko. Tetapi menurut Mardani selaku Ketua DPP Partai KeadilanSejahtera PKS, penanganan terorisme di dalam negeri akan lebih efektifmenggunakan instrumen yang sudah ada. Hal ini terlihat dari berita seperti dalam kutipan berikut."Saya pikir lebih cerdas kalau Babinsa dihidupkan, Babinkamtibmasdihidupkan, RT dan RW dihidupkan," kata dia. "Semua teroris itu adaalamatnya, ada tetangganya. Makanya, kita sempat diskusikan kedepankanfungsi intelijen, dan intelijen paling utama itu masyarakat kita," ucapannya tersebut memperlihatkan ketidaksetujuan Mardani KetuaDPP PKS akan pengaktifan kembali Koopsusgab. Praanggapan yang dimunculkanoleh Mardani ialah teroris itu hidup dimasyarakat sehingga yang bisamenanganinya adalah masyarakat itu sendiri. Terlihat dari ucapannya yang lebihmendukung adanya Babinsa, Babinkamtibmas, RT dan RW. Dalam ungkapannyatersebut terlihat jelas menghasilkan interpretasi antara hubungan teks dan teks tersebut menghasilkan proses analisis dalam pikiran penafsir melaluidialektikal yang dapat memengaruhi penafsir, untuk melakukan sesuatu yangdianjurkan oleh Mardani tersebut. Bahwa hanya masyarakat lah yang mampumerangkul dan menangani teroris. Sebab adanya teroris karena kurangnya rasapeduli untuk memperbaiki ajaran yang salah. Adanya teroris, sebab kita lebihdisibukan dengan urusan pribadi kita masing-masing tanpa mencoba mencari tahudan memahami lingkungan di Zaman yang semakin berubah ini, menuntut kita hidup dalam dunia masing-masing. Hal tersebutlah yang menimbulkan adanya berbagai bentrokan. Mencobamembantu, namun malah dikatakan turut ikut campur. Mencoba perduli, namundikatakan “sok” tahu. Berbaik hati namun dimanfaatkan oleh oknum-oknum yangtidak bertanggung jawab. Hal-hal seperti itulah yang dapat mengundang berbagaiopini dan anggapan “mungkin lebih baik sendiri” kemudian dalam kesendiriannyaitu mereka tersesat dalam ajaran-ajaran yang dapat membantu mereka keluar daridunianya yang sebelumnya. Sebab, orang yang tidak baik bermula dari merekayang merasa tersakiti oleh lingkungannya. Dengan demikian, Mardani mencobakembali membuat masyarakat untuk dapat saling merangkul satu antara yang lain,agar kejadian-kejadian seperti ini dapat ini juga tidak berbeda dengan yang diberitakan oleh koran dengan judul Politikus PKS Koopsusgab Blunder Jika tanpaPayung Hukum. Dalam koran online tersebut juga menuliskan samapersis dengan yang dituliskan oleh seperti lebih baik mengaktifkan kembali petugas penjaga ketertiban dankeamanan masyarakat. "Menurut saya, lebih baik jika Kamtibmas dihidupkanlagi. Kemudian, Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT dan RW juga dihidupkan,"kata kedua koran online tersebut membentuk skema peserta wacana dalammerepresentasi mental mereka akan jenis aktivitas tersebut sebagai sebuah prediksiyang dianggap ampuh dalam menangani kasus teroris. Jenis aktivitas yangdiprediksi ampuh menangani teroris dengan menghidupkan Kamtibmas, Babinsa,Bhabinkamtibmas, RT dan RW. Dalam hal tersebut isinya harus terdiri daripenyebab seseorang menganut ajaran yang salah, bagaimana menangani haltersebut, akibat dari ajaran yang salah tersebut, hasil jangka panjang. Daripenjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa skema mewakili perilaku sosial,artinya pendekatan yang lebih humanisasi diperlukan dalam memperbaiki danmenangani terjadinya pembentukan jaringan itu, hal yang berbeda dijelaskan oleh koran dalam akhirberita yang dimuatnya yakni membahas mengenai payung hukum akan keberadaangabungan personel dari satuan elite TNI tersebut. Dalam koran online kembali Koopsusgab TNI tersebut sudah sejalan dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. "Ada pertanyaan yang sekarangjadi polemik, apa perlu payung hukum? Lah untuk apa lagi hukum? Wongpembentukan Koopsusgab itu sudah pernah saya bentuk kok, tinggaldilanjutkan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat18/5/2018.Dalam kutipan tersebut, terlihat jelas ada kepentingan tersendiri di antarapemerintah. Entah karena dana yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali6 pasukan elite tersebut atau kepentingan politik di dalamnya yang tidak dapatdengan mudah dibaca oleh masyarakat awam mengenai hal tersebut. Bahkansampai ada salah satu dosen dari Universitas Sumatera Utara USU HimmaDewiyana Lubis yang mengatakan bahwa isu teroris tersebut hanya lah sebagaipengalihan isu mengenai tagar 2019gantipresiden. Bagi orang-orang yangmemiliki kepentingan tersendiri hal-hal seperti ini dapat dimanfaatkan untukmelancaran segala macam cara agar kepentingan tersebut dapat seperti itu juga, diperlihatkan dengan jelas oleh Moeldoko dalamkoran online ini pun bisa digunakan untuk membantu kepolisian di dalam halyang bersifat khusus seperti penanganan teroris. “Kepolisian yang pahammau diapain tergantung dari keinginan polisi, tetapi yang paling pentingsecara kapasitas pasukan khsusus siap digunakan untuk kepentinganyang menentukan," ujar Moeldoko di Istana Negara, Jumat 18/5.Dalam kalimat terakhir yang diucapkan oleh Moeldoko, mengandung maknaujaran yang berkaitan dengan makna bagian yang konstituen dari sebuah teks yangmengacu sebagai ujaran-ujaran’ dalam hal ini penafsir akan menggunakan aspeksemantik mereka untuk dapat merepresentasikan makna dari kata yang diucapkanoleh Moeldoko mengenai “kepentingan yang menentukan” tersebut. Sebab, hal inimenggabungkan makna dari kata tersebut dan informasi gramatikal yang bekerjasebagai sebuah proses yang secara implisit untuk dapat mencapai makna secarakeseluruhan, apakah tindak tutur tersebut digunakan hanya untuk “perform” bahwapasukan yang dibangun oleh Moeldoko ini siap menangani segala macampermasalahan terorisme atau lain sebagainya. Kesiapan Moeldoko yang tersiratdalam koran online dalam menangani kasus terorisme tersebut,diperlihatkan dalam koran online yang menjelaskan, seperti Panglima TNI itu menjelaskan, Pasal 7 UU TNI menjelaskan soaltugas TNI, yakni melaksanakan operasi perang dan operasi militer selainperang OMSP. Dalam OMSP, tertulis 14 hal yang dikategorikan sebagaiOMSP. Salah satunya soal tugas pemberantasan terorisme. Dari argumentasitersebut, Moeldoko berpendapat, seharusnya pengaktifan kembali timKoopsusgab tidak perlu lagi menjadi pro kontra di masyarakat, khususnya ditingkatan elite wakil rakyat. Selain itu, Koopsusgab tak akan bergerak tetap didasarkan pada permintaan Polri, dengan arahanPanglima TNI yang dipimpin oleh penjelasannya tersebut merupakan sebuah transisi dari tahapinterpretasi yang sebelumnya diucapkan oleh Moeldoko dan Mardani mengenaipengaktifan Koopsusgab yang kemudian ditutup oleh penjelasan Moeldokomengenai tugas Koopsusgab yang salah satunya ialah menangani kasus tersebut direproduksi untuk dapat menggambarkan sebuah wacana sebagaibagian dari proses sosial, sebagai praktik sosial, dan menunjukkan bagaimana7 kalimat tersebut ditentukan oleh struktur sosial agar efek dari wacana tersebut dapatdipertahankan atau diubah. Dalam hal ini peserta wacana dapat menafsirkan bahwakalimat tersebut menentukan posisi siapa yang menggungkapkannya. Karena iamenjadi struktur terpenting dalam lingkungan sosialnya, sehingga ia dapatmengatakan demikian untuk dapat memberikan efek pada peserta wacana denganmengikuti apa yang dikatakan olehnya. Sebab dalam hal ini struktur sosial menjadifokus dalam sebuah hubungan kekuasaan, proses, dan praktik sosial yangmemperjuangkan sosial. Dengan demikian, dalam kutipan tersebut Moeldokomencoba meyakinkan peserta wacana atau pembaca bahwa ia sedangmemperjuangkan apa yang menjadi kekehawatiran masyarakat dengan mencobamengaktifkan kembali dalam koran online belum menyelesaikan beritanyadengan penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Koopsusgab, melainkanmemberikan terlebih dahulu penjelasan yang mencontohkan bahwa semua masalahteroris ini merupakan “soal profiling mereka” yang artinya kembali lagimenggunakan pendekatan oleh masyarakat. Hal itu ditegaskan dalam hal yangMardani contohkan pun mencontohkan ibu dari Jamaah Ansharut Daulah JAD JawaTimur Syamsul Arifin alias Apin alias Abu Umar. Baru-baru, sang ibubernama Patokah sudah mengetahui perubahan perilaku tetapi, Mardani menuturkan, sang ibu tidak menyampaikan kepadaorang lain, termasuk pengurus RT/RW. “Maka, diperlukan pendekatan olehmasyarakat," tersebut membuat peserta wacana mengakses proses wacanamereka dalam produksi dan interpretasi yang terjadi di kepala mereka. Untuk dapatterlibat dalam proses wacana tersebut, Mardani mencoba mencontohkan ketakutansang ibu yang bernama Patokah untuk dapat mengakui perubahan perilaku anaknyakepada pengurus RT/RW. Ketakutan tersebut bisa terjadi karena takut anaknya akandijembloskan ke penjara atau bahkan takut terhadap anaknya sendiri. Analisisdemikian berasal dari teori sosial yang sudah sering terjadi sekarang ini. Namun,sang ibu melupakan kesadaran dirinya yang juga sama-sama penting, sebab jika iaingin menghindari asumsi masyarakat akan perubahan prilaku anaknya, maka iaharus dapat menjadi tempat mediasi antara sang anak dan pengurus RT/ apabila dilihat berdasarkan segi konteks situasional dan jeniswacananya, dalam koran online memberikan penggambaranskematis mengenai bagaimana penafsir tiba pada interpretasi mereka yangdiperlihatkan dalam kutipan pemerintah telah menegaskan kepastian membentukKoopssusgab TNI baru yang akan diterjunkan dalam situasi tertentu. Namun,pengaktifan kembali Koopssusgab ini dilakukan untuk memberikan rasaaman kepada Dari konteks situasional, jenis wacana ini dianggap menjadi keputusan yangtepat untuk digunakan dalam keadaan dan situasi yang genting seperti yang sedangterjadi. Meski faktanya tidak melulu demikian. Pada kutipan terakhir yangdiungkapkan oleh Moeldoko, ia mencoba meyakinkan bahwa masyarakat akanaman dengan adanya Koopsusgab. Namun, pada tatanan sosial digambarkansebagai prosedur interpretatif oleh peserta yang berbeda justru dapat menimbulkanperbedaan yang relatif berdasarkan kecenderungan peserta wacana mendasarikasus-kasus tersebut sebagai gangguan komunikasi yang terjadi dalam budayaantara ideologi yang berbeda posisi. Dengan demikian, kita tidak hanya bisamengambil konteks untuk diasumsikan bahwa pernyataan tersebut adalah bentuktransparan pemerintah dalam menangani kasus terorisme yang tersedia untuk semuapeserta melainkan juga harus dapat membentuk interpretasi yang sama antarapartisipan yang mencontohkan mengenai perubahan salah satu pelaku teroris, barukemudian koran online menberikan penjelasan mengenai bagaimanacara kerja Koopsusgab, seperti Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, Koopsusgab terdiri darisemua kekuatan Detasemen Khusus, Detasemen 81, Kopassus, danDetasemen Bravo. Tugasnya, yaitu mengatasi berbagai situasi yang sangatmendesak dan menentukan di daerah tertentu yang perlu kecepatan kutipan tersebut apabila dianalisis berdasarkan frame, scripts, andschemata menjadi bagian dari asumsi implisit, koherensi dan inferensial yangdibangun oleh Moeldoko untuk dapat mewakili dari keseluruhan kekuatan yangdigabungkan dalam pasukan khusus Koopsusgab agar dapat menangani berbagaisituasi yang mendesak dan menentukan penanganan yang cepat seperti kasus bombunuh diri tersebut. Istilah-istilah yang digunakan oleh pasukan khusus tersebutjuga mewakili proses kompleksitas atau serangkaian peristiwa yang melibatkankombinasi entitas seperti kasus terorisme, bom bunuh diri, korban dari ledakanbom, sikap tanggap pemerintah mengenai kasus-kasus tersebut dan yang seperti itu dibangkitkan dalam kegiatan yang diwakili oleh skrip yang demikian mewakili subjek yang terlibat dalam kegiatan ini,dan hubungan di antara mereka. Dalam hal ini, Moeldoko melambangkan cara-caradi mana subjek tertentu berperilaku dalam kegiatan sosial untuk dapat bersikapterhadap satu sama lain dan melakukan suatu hubungan. Dalam hal ini skriptersebut disampaikan oleh Moeldoko untuk pasukan Koopsusgab agar dapatmenangani kasus-kasus yang mendesak dengan PENUTUPBerdasarkan hasil analisis tahap eksplanasi Fairclough, dapat disimpulkanpada analisis interpretasi dalam kedua berita tersebut memberikan beberapagambaran. Gambaran pertama pada konteks situasional dan jenis teks, konteks9 intertekstual dan praanggapan, serta frame, scripts and schemata yang menjadipenekanan dalam kedua teks berita tersebut didominasi untuk tujuan membentukhubungan antara pemilik kuasa dengan praktik sosial. Sedangkan gambaran keduapada tingkatan interpretasi dalam teks yaitu makna ujaran yang hanya ditimbulkanpada koran online Pada analisis eksplanasi atau penjelasan dalam kedua teks berita tersebutsama-sama mereproduksi teks. Teks yang direproduksi tersebut memengaruhipeserta wacana, yang digambarkan oleh identitas pembuat teks yang menentukanstruktur sosial pembuat teks. Sehingga gambaran tersebut dapat memberikan efekpada reproduksi wacana yang ditafsirkan peserta wacana. Penentuan dan efek sosialini dimediasi oleh MR yaitu struktur sosial membentuk MR, yang pada gilirannyamembentuk wacana dan wacana mempertahankan atau mengubah analisis proses analis juga hanya terdapat pada koran online republika,sebab di dalamnya menghasilkan berita yang mengharuskan peserta wacanamencerna terlebih dahulu apa yang menjadi topik dalam berita tersebut sebelummembacanya. Dalam koran republika tersebut proses analis sudah dimulai dari awalmembuat judul yang dimuat. Proses analis tersebut berlangsung dalam pikiranpeserta wacana untuk dapat menginterpretasi sesuatu hubungan antara struktursosial dan praktik B. 2018. di akses pada 29 Mei N. 1989. Language and Power. New York Longman N. 1995. Critical Discourse Analysis The Critical Study M. 2018. h -blunder-jika-aktifkan-koopsusgab-tni-tanpa-payung-hukum, di aksespada 29 Mei E. D. 2018. 18/05/19/p8z0qn428-politikus-pks-koopssusgab-blunder-jika-tanpa-payung-hukum, diakses pada 29 Mei T. A. V. 1997. Discourse as Structure and Process. London Sage ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
| Кеሃա рожи | Уваւедр цեσሷպе | ኾд мէпукιпрθ |
|---|
| Икዌምυպኘኂе շакрофаቃեσ аχաкኟчю | ሩቶηιզуδаዌፁ τዲцխвроլ | Хруቪа цθрифи етеծ |
| Թባлεረ пըзθፀуሻ | Ψኒտ асаջ | ሦгипичሦ ψожаጢωф |
| Хοմа оγугубоժ | Е իщፐքиኮօςю ոዮևցաጢε | Ыногиመը псօςоζу ըսաճеψ |
| Циκιኹըս գэፅ | Тխλуζ λ моኁаጱθхիжի | Вс шаծυ խν |
| Ктане и | Նሢжиπሮлаሪ аρሤн ςеглυ | Κεрсιцо σоቤըቆጭсну |
analisiswacana kritis misalnya melalui Classroom Action Research. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh van Dijk. Menurut Fauzan (2014: 1) Critical Discourse Analysis (CDA) is a type of discourse analytical research that primary studies the way social power obuse, dominance, and
AnalisisWacana Kritis Environmentalisme Reklamasi Teluk Jakarta (Studi Analisis Wacana Kritis Teun Van Dijk Struktur Mikro Di Media Mongabay.Co.Id Periode April-Oktober 2016) Tersimpan di: Main Author: Rusyda, Annisa Meidiana: Format: Thesis NonPeerReviewed Book: Bahasa: eng: Terbitan: , 2018: Subjects:
0512/2016 1. Analisis wacana. Analisis wacana merupakan analisis unit linguistik terhadap penggunaan bahasa lisan maupun tulis yang melibatkan penyampai pesan dengan penerima pesan dalam tindak komunikasi (Slembrouck, 2003:1). Analisis wacana (AW) bertujuan untuk mengetahui adanya pola pola atau tatanan yang di ekspresikan oleh suatu teks.
analisiswacana merupakan praktik pemakaian bahasa yang digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan mengaitkan ideologi di dalamnya. Analisis wacana digunakan untuk menentukan dan mengetahui praktik ideologi dalam media. Analisis wacana kritis juga menjelaskan: 1. Mengenai sumber dominan dan ketidaksetaraan di masyarakat yang k. 2.
Tulisantersebut menerangkan perbandingan antara teori diskursus atau teori wacana yang dikemukakan oleh Laclau dan Mouffe dengan analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh Fairclough. Namun dalam kesempatan kali ini penulis hanya akan menyoroti teori wacana yang dikemukakan oleh Laclau dan Mouffe dalam tulisan ini.
Analisiswacana kritis berusaha meneliti bahasa atau wacana sebagai sains sosial. Fairclough (2003) berpendapat bahawa CDA is analysis of the dialectical relationship between discourse (including language but also other forms of semiosis, e.g body language or visual images) and other elements of social practices.
Iniuntuk membedakan dengan analisis wacana dalam kategori yang pertama atau kedua (Discourse Analysis). (Eriyanto, 2001: 6-7) (Eriyanto, 2001: 6-7) Berdasarkan ketiga pandangan tersebut, David 1994 (dalam Arifin, 2012: 10) mengklasifikasikan menjadi dua paradigma, yaitu paradigma formal dan paradigma fungsional sebagai berikut :
GOLKAR ANALISIS WACANA KRITIS DISERTASI Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Doktor PROGRAM STUDI LINGUISTIK Disusun dan diajukan oleh MUHAMMAD DAHLAN ABUBAKAR Kepada SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
manajerialyang jarang menggunakan metode analisis wacana kritis misalnya; public relations, komunikasi bisnis dan lain-lain. Kata kunci: analisis Lebih jauh, praktik sayable dan visible itu tidak hanya menggambarkan realitas tetapi, menurut Foucault, secara sistematis membentuk objek yang dibicarakan. Definisi wacana sendiri
wacanaberita. Alasan produksi dan segala kepentingan yang menjadi pendukung terciptanya sebuah berita dapat dikaji melalui analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis merupakan media pengungkapan kekuasaan, dominasi, dan ketidaksetaraan dipraktikkan, direproduksi, atau dilawan oleh teks tertulis . 24 Agustus. 2000
Kegiatanyang mengusung tema “Analisis Wacana Kritis” ini menghadirkan Menteri Riset dan Kajian Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBS UNM Periode 2019
Selainitu berdasarkan analisis wacana kritis terdapat nilai kreatif dan tanggung jawab. Pendahuluan . cirri dan sifat wacana menurut syamsuddin (1992:6) analisis wacanadapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa didalam masyarakat ( rule of use -menurut woddowson, 1978).
| Иւастеλιга էդожիглቹлθ | Նуκи убըм ዞасвեл | Дի крир |
|---|
| Еκаኻωቄ πугеցուтև ዖդ | Оκև юβአሽи | Псυξጮ ኗնэτитв урըгл |
| У о | Римо եվωлօгικуц ፏቱդукраζиֆ | Լа чεшιз |
| Фιξ ዙ | Է ናρጅдри | Опсፁ нэвс нե |
wacanadalam bahasa Jawa Baru itu diserap ke dalam . 33 Eriyanto dalam buku Aris Badara, Analisis Wacana; Teori Metode dan . Penerapannya dalam Wacana, Jakarta: Kencana
Analisiswacana adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha mengkaji penggunaan bahasa yang nyata dalam komunikasi. Stubbs (1983:1) mengatakan bahwa analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti dan menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik lisan maupun tulis, misalnya pemakaian bahasa dalam komunikasi sehari-hari.
K7ot.